Rabu, 04 Maret 2020

*..Rintik Hujan(2)..*


"Kenapa sekarang berhenti?"


"Maksudmu?"


"Dulu kamu bilang kabar dan cerita dariku adalah pelengkap dan penyempurna harimu. Seperti pelangi yang datang setelah turunnya hujan, memberi warna setelah kelabu yang menyesakkan mata."


"Yah, kau sendiripun tahu belakangan hujan tak disertai dengan munculnya pelangi."


"Bukan itu yang ingin kudengar, yang kutanyakan adalah sikapmu sekarang. Mengapa tak lagi menanyakan kabarku?"


"Kamu tahu bagaimana proses awan menciptakan hujan?" 


"Kenapa kau tanyakan hal itu? Jawab dulu pertanyaanku yang tadi!"


"Awan menurunkan hujan setelah dia tak lagi sanggup menampung jumlah tetes air di dalam tubuhnya. Dan juga.." 


"Persetan denganmu! Aku tak sedang membahas hal itu! Yang ingin kutahu sekarang adalah tentangmu!"


"....Dan juga setelah awan tak lagi sanggup menampung tetes air yang terkumpul, hujan pun akhirnya turun. Dan pelangi harusnya akan muncul."


"Dirimu aneh! Aku tanya apa kau jawab apa! Apa kamu sudah gila?" 


"Namun sayangnya setelah hujan berhenti pelangi tak selalu muncul. Mereka bilang pelangi selalu muncul setelah hujan, namun nyatanya pelangi ternyata egois. Dia hanya muncul saat dia sedang ingin saja. Tak selalu ada setelah hujan datang."


"Kamu bicara apa sih?" 


"Sama seperti hujan, hati yang tak lagi mampu menahan rindu dan perasaan ini, seringkali mendapat pengabaian darimu. Hanya aku yang ingin tahu tentang kabar dan ceritamu, sedangkan kau tak pernah ingin tahu tentangku."


"Jadi itu maksudmu... Tapi sekarang aku menanyakan tentangmu kan?" 


"Sudah telat. Sekarang hujan telah reda." 


"Jadi kamu menyerah setelah seringkali kuabaikan selama ini. Kukira hujan tak pernah lelah untuk menunggu pelangi datang." 


"Aku hanya bilang, sekarang hujan telah reda. Tak tahu besok mungkin hujan akan jauh lebih menderas dari biasanya. Eratkan pegangan payungmu aku tak mau nanti aku kehilangan warna terindahku.."









Sumberjaya, 02 Maret 2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..