Jika bukan aku yang kamu tunggu, mengapa aku yang harus datang? Jika bukan aku yang kamu rindu, mengapa tanganku yang harus kau pegang?
Setia. Itulah alasan yang kau utarakan. Alasanmu untuk masih tetap berdiri disini. Karena kamu begitu sangat percaya pada sebuah hubungan yang dilandasi oleh sebuah komitmen dan kepercayaan."Kesetiaan adalah wujud dari komitmen dan kepercayaan yang kamu berikan pada dirinya, pada hubungan kamu dan orang yang kamu puja." Ujarmu padaku suatu hari..
Bahkan ketika dirinya pergi meninggalkan setiamu yang masih kau agungkan sepenuh hati. Kau tetap masih setia. Menunggunya datang, menunggunya pulang."Dia sedang tak sadar, dia memang senang berpetualang. Setelah dia sadar dia akan kembali lagi padaku. Yang masih tetap setia menunggunya." Begitu katamu waktu itu..
Namun..
Setia. Itu jugalah alasan yang tak pernah kusebutkan padamu. Alasanku untuk tetap ada disamping. Mendorongmu untuk tetap tegar berdiri saat kau hampir jatuh berkali-kali. Hanya karena Menantinya yang telah meninggalkanmu disini. "Suatu saat orang yang kau cintai itu akan berbalik arah padamu, menyadari kamu yang masih setia menunggunya di belakang. Tidak ada yang namanya kesetiaan yang berujung kesia-siaan." Ucapku padamu dan juga hatiku..
Bahkan ketika dirimu terlihat rapuh dan lusuh hingga kehilangan tempat untuk berlabuh. Aku masih tetap setia. Merawat lukamu, mengabaikan sakitku."Jangan menyerah sebentar lagi dia akan sadar. Siapa yang begitu mencintainya, siapa yang begitu menyayanginya." Bisikku padamu dan juga perasaanku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar