Selasa, 01 September 2020

*..Aku Yang Memilih..*

 


Aku memilih jatuh. Sama seperti sisa-sisa air hujan yang tertinggal di atas atap rumahmu. Perlahan, tetes demi tetes dalam kesunyian yang tak pernah kau dengar. Menggenang, mengering dan terhapus dalam sepersekian waktu. Terabaikan, olehmu yang selalu menganggap semua yang kau sebut hujan itu adalah mereka yang selalu jatuh ke tanah atau membuatmu basah..


Aku memilih diam. Sama seperti lukisan hitam putih di dinding kamar. Terlukis wajahmu hanya saja tak tergambar perasaanmu. Menatapku dengan ekspresi wajah yang tak pernah berubah, disaat hatiku tengah ku kendalikan dengan susah payah. Aku tahu aku tak bisa mengajakmu untuk berbicara. Namun setidaknya kau tak pernah bosan untuk tetap kukagumi tanpa suara..


Aku memilih tegar. Sama seperti ribuan kelopak edelweiss di awal bulan september. Mencoba bertahan diatas ketinggian yang tak pernah bisa kau jangkau dengan tangan. Mencoba melawan meski kesakitan datang berbisik untuk melepaskan. Menerjang badai melewati malam hanya untuk kemudian ditemukan mati terkapar.. 


Aku memilih pudar. Sama seperti kepulan asap kelabu yang mereka hembuskan dalam perjalanan. Membakar sesuatu menciptakan candu hingga akhirnya menyisakan abu. Asap itu selalu berputar-putar pelan sebelum angin membawanya hilang. Terbakar, berputar, kemudian menghilang..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..