Rabu, 11 Februari 2015

*..Yang Terakhir Yang Terabaikan..*



Yang terakhir, yang terabaikan. Itulah aku. Akulah pilihan terakhirmu untuk menjadi pendengar cerita, akulah pilihan terakhirmu untuk menjadi penyeka air mata. Akuilah, karena hanya akulah yang kau cari disaat ia yang menjadi pilihan pertama tak lagi ada disisi. Namun saat pilihan pertama itu kembali akulah yang harus rela kau tinggalkan pergi. Terkadang akulah yang harus menghilang dibalik ilalang. Terasing, terabaikan, jatuh tergeletak tanpa suara.. 


Kini aku telah sadari, betapa bodohnya diriku ini. Selalu membiarkanmu pergi, kembali padanya. Susah payah aku berdiri dengan tubuhku yang basah, basah karena air mata dan luka. Bukan. Bukan aku yang menangis dan terluka. Tapi kamu. Kamu yang selalu menumpahkan kesedihanmu itu dipundakku. Bukan. Bukan hanya basah. Tapi entah. Kamu yang selalu berhasil menenggelamkanku dalam resah yang tak sudah.. 

Haruskah seperti ini? Sedihmu untukku, bahagiamu untuknya. Adilkah seperti ini? Susah payah ku ukir senyum itu, dan ia mengambilnya dariku. Namun dengan mudah ia hancurkan senyum itu, dan kau kembali padaku. Terus seperti itu, berulang kali. Berkali-kali. Apakah selamanya harus seperti ini..? 

Yang terakhir, yang terabaikan. Mungkin itulah peranku untukmu. Dan aku harus menerimanya, jika hanya dengan cara itu aku bisa bersamamu. Meski samar-samar ada rasa yang terabaikan olehmu disini. Rasa yang telah memilihmu menjadi yang terakhir..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..