"Kepada Semesta aku selalu meminta untuk segera dipertemukan denganmu. Dan kepada Semesta pula kau selalu meminta untuk segera dipertemukan denganku. Mungkin pinta kita berbeda, walaupun begitu harapan kita pada akhirnya tetap sama. Saling menemukan.."
Segera bukan berarti harus tergesa-gesa. Cukup kita nikmati prosesnya. Kau benar, usia kita tak lagi remaja. Dan pertanyaan-pertanyaan itu semakin menyebalkan saja di telinga kita. Namun tak perlu terburu-buru. Bagaimana jika justru dalam perjalanan kita untuk saling menemukan ternyata kita malah memilih orang yang salah karena desakan waktu? Penyesalan memang selalu menyakitkan, benar kan? Kau tahu, yang terpenting adalah 'untuk selamanya' bukan 'tanggal berapa'..
Dan aku selalu meminta kepada Semesta supaya kita saling menemukan di waktu yang benar-benar tepat. Bukan secepatnya. Waktu ketika kita berdua sudah sama-sama siap. Meski terkadang aku ingin protes, karena hingga saat ini kita belum juga bertemu. Ini hanya karena perihal rindu. Ya, aku merindukanmu. Merindukan wajah dan suaramu yang entah seperti apa akupun tak pernah tahu. Rindu ini terasa berat, jadi mari kita tanggung bersama. Bukankah disana kau juga sedang merasakan rindu yang sama..?
Aku tahu. Banyak yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Aku mengerti. Mari kita selesaikan ini satu per satu. Ya, silahkan berlari dulu menuju impian-impianmu. Silahkan singgah dulu ditempat yang kau mau. Selesaikan yang perlu diselesaikan sebelum kita saling menemukan. Karena kita sama-sama tahu bahwa itu adalah bagian dari sebuah perjalanan untuk menyiapkan diri kita menuju pertemuan yang sudah semesta rencanakan. Jadi mari bersama-sama kita selesaikan. Hingga saat bertemu nanti tak ada yang tertinggal dan menjadi alasan untuk kita saling meninggalkan..
Sebentar lagi Hari Raya. Pertanyaan menyebalkan itu akan lebih banyak kita dengar dari mereka. Jangan khawatir, jika ada yang bilang kita semakin menua sementara belum kunjung saling menemukan. Sebenarnya kita selalu bertemu. Selalu. Kau tahu? Kita bertemu melalui doa-doa. Aku yakin di langit doa-doa kita saling bercengkrama dengan akrabnya. Jadi jika nanti ada yang bertanya tentang pertemuan kita. Jawab saja, "Kami sedang menyiapkan diri untuk saling menemukan, tentang kapan biar Semesta yang memberi jawaban.."
Segera bukan berarti harus tergesa-gesa. Cukup kita nikmati prosesnya. Kau benar, usia kita tak lagi remaja. Dan pertanyaan-pertanyaan itu semakin menyebalkan saja di telinga kita. Namun tak perlu terburu-buru. Bagaimana jika justru dalam perjalanan kita untuk saling menemukan ternyata kita malah memilih orang yang salah karena desakan waktu? Penyesalan memang selalu menyakitkan, benar kan? Kau tahu, yang terpenting adalah 'untuk selamanya' bukan 'tanggal berapa'..
Dan aku selalu meminta kepada Semesta supaya kita saling menemukan di waktu yang benar-benar tepat. Bukan secepatnya. Waktu ketika kita berdua sudah sama-sama siap. Meski terkadang aku ingin protes, karena hingga saat ini kita belum juga bertemu. Ini hanya karena perihal rindu. Ya, aku merindukanmu. Merindukan wajah dan suaramu yang entah seperti apa akupun tak pernah tahu. Rindu ini terasa berat, jadi mari kita tanggung bersama. Bukankah disana kau juga sedang merasakan rindu yang sama..?
Aku tahu. Banyak yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Aku mengerti. Mari kita selesaikan ini satu per satu. Ya, silahkan berlari dulu menuju impian-impianmu. Silahkan singgah dulu ditempat yang kau mau. Selesaikan yang perlu diselesaikan sebelum kita saling menemukan. Karena kita sama-sama tahu bahwa itu adalah bagian dari sebuah perjalanan untuk menyiapkan diri kita menuju pertemuan yang sudah semesta rencanakan. Jadi mari bersama-sama kita selesaikan. Hingga saat bertemu nanti tak ada yang tertinggal dan menjadi alasan untuk kita saling meninggalkan..
Sebentar lagi Hari Raya. Pertanyaan menyebalkan itu akan lebih banyak kita dengar dari mereka. Jangan khawatir, jika ada yang bilang kita semakin menua sementara belum kunjung saling menemukan. Sebenarnya kita selalu bertemu. Selalu. Kau tahu? Kita bertemu melalui doa-doa. Aku yakin di langit doa-doa kita saling bercengkrama dengan akrabnya. Jadi jika nanti ada yang bertanya tentang pertemuan kita. Jawab saja, "Kami sedang menyiapkan diri untuk saling menemukan, tentang kapan biar Semesta yang memberi jawaban.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar