Rabu, 08 Januari 2014

*..Hujan Di Persimpangan Jalan..*


Kutunggu kau di persimpangan jalan dekat rumahmu. Di bawah payung kecil berwarna kuning pucat. Di tempat pertama kali kita bertemu. Aku yang diam memandangi langit yang mulai menghitam. Seolah mewakili diriku yang tak bisa meneteskan air mata..


Aku diam memandangi langit hitam itu, memegangi payungku erat-erat, membiarkan tetes demi tetes hujan membasahinya. Helaan nafas sudah kuhembuskan berulangkali, berharap dengan begitu aku bisa membunuh waktu dan kebisuan yang membelenggu. Namun kurasa ini percuma. Ini tiga puluh menit terlama yang pernah kulalui dalam hidupku. Dan aku berharap dingin yang semakin merasuk bisa membekukan niatku. Nyatanya, aku bahkan sama sekali belum beranjak dari persimpangan jalan ini. Masih berdiri di samping tembok batu yang diam membisu seolah heran memandang kelakuanku..

Hei, apa aku salah bila berharap begini? Aku yang masih menyimpan mimpi tentang kamu dan juga cinta kita. Aku yang masih terbuai ketika kamu memberikanku setitik harapan itu. Apa aku salah karena aku bahagia ketika menerima sederet pesan singkat itu? Darimu orang yang kucintai walaupun aku tahu kamu sama sekali tidak akan pernah mencintaiku. Tapi bagiku itu adalah harapan yang selama ini sudah kutunggu, harapan yang dulu pernah kubuang jauh-jauh..

Kupandangi lagi langit hitam yang mungkin saja akan berteriak menyuruhku pulang kalau saja ia bisa bicara. Kuhela nafas sekali lagi. Angin yang semakin menusuk seperti berbisik memintaku menyerah, seperti ingin berkata "Jangan bodoh! Jangan berharap terlalu dalam! Dia tidak mungkin datang..!"

Inginnya begitu. Sayang sekali tekadku sudah bulat dan tak bisa berubah. Aku sama sekali tidak mau mengecewakan kamu yang memang sudah kucintai sejak pertama kali bertemu di tempat saat ini ku menunggu. Ironis, seseorang yang kucintai itu bahkan tak pernah tahu tentang hal ini. Tanganku bergetar ketika hujan semakin deras dan lebat. Kupegang erat payung kecilku, acuhkan ribuan pasang mata yang berlalu di depanku bersama ribuan pertanyaan yang mereka miliki untuk sikapku. Bagiku pertemuan ini lebih penting daripada apapun. Pertemuan yang sudah sejak lama aku tunggu. Pertemuan dengan kamu, orang yang sangat aku sayangi..

Kutunggu kau di persimpangan jalan dekat rumahmu. Di bawah payung kecil berwarna kuning pucat. Di tempat pertama kali kita bertemu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..