Hujannya cukup jatuh dilangit saja, jangan sampai bepindah jatuh disudut mata. Anginnya cukup memberi kesejukan saja, jangan sampai kabar tentangnya yang ia bawa..
Aku sedang tak ingin merindukanmu, apalagi hanya sekedar untuk mengingatmu. Hanya saja ingin dan pintaku hari ini tak dikabulkan oleh semesta. Seolah aku adalah makhluk paling berdosa di hadapannya. Memikirkanmu adalah sebuah keharusan, sebuah titah yang tak bisa dibantah. Kau yang sejatinya ingin kulupakan, nyatanya hadir kembali dalam bentuk kenangan..
Sudah berapa kali kita melewati hujan bersama. Mendekap dalam kedinginan, mendekat diantara kehangatan. Memeluk hujan, memupuk harapan. Diatas dua roda yang berjalan saling beriringan, kita dua insan yang sedang saling menggenggam tangan. Bertahan menuju arah jalan pulang, bertahan menuju sebuah tujuan..
Hanya saja kita yang sudah terbiasa melewati hujan, ternyata tak sanggup untuk menghadapi badai. Kita butuh persiapan kita butuh kesiapan. Kita terlalu terburu-buru menetapkan tujuan, tanpa memikirkan apa yang kita hadapi dalam perjalanan. Kau dan aku berdampingan, namun ternyata tak sejalan. Mungkin badai telah mengaburkan pandanganku dan juga pandanganmu. Atau memang dari awal kita sudah berbeda tujuan?
Hujannya cukup jatuh di langit saja, jangan sampai berpindah jatuh di sudut ingatan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar