Senin, 18 September 2017

*..Tetaplah Menjadi Seseorang Yang Kukenal(2)..*

"Sesuatu akan menjadi berarti dan berharga setelah kita kehilangannya.."



Berkali-kali aku pernah mengatakan hal itu padamu kan? Agar kelak kau bisa membuat keputusan yang benar. Agar kelak tak ada tangis dan sesal yang terdengar. Bukankah hidup itu sejatinya adalah sebuah pilihan. Hitam dan putih, benar dan salah kita sendiri yang menentukan. Dan jika ada pilihan bertahan atau melepaskan, apa yang akan kita tentukan..??


Ya, dan akhirnya kita tahu jawaban kita masing-masing. Kita sama-sama memilih melepaskan. Kita sama-sama memilih kehilangan. Meski kita tak sepakat untuk saling meninggalkan. Namun sekarang ada dinding pembatas yang menghalangi pandangan. Dan kamu tahu? Sesuatu yang memilih pergi memang harus pergi, karena bertahan sendiri hanya akan menyiksa hati. Kau memilih untuk pergi, dan aku memilih untuk menuruti inginmu dalam cerita ini..


Bukan, bukan ku sengaja untuk melepaskan. Karena dari awal aku sudah berusaha untuk bertahan. Hanya saja kamu tetaplah seseorang yang kukenal, seseorang yang memilih melepaskan. Padahal ada pilihan lain yang aku ajukan, hanya saja kamu bilang tak ingin terjebak dalam rasa yang salah yang akhirnya kamu jadikan alasan. Jadi jangan salahkan siapapun jika akhirnya harus seperti ini, aku memilih pergi setelah kamu tak inginkan hadirku disini..


Aku pergi bukan karena kecewa. Aku pergi bukan karena sakit hati. Aku pergi bukan karena benci. Percayalah, ini lebih dari semua itu. Aku pergi karena memang harus pergi. Kamu yang memilih melepaskan, berarti tak ada alasan lagi buatku bertahan. Apalagi kepercayaan yang pernah aku berikan padamu nyatanya sekarang kau hancurkan. Aku percaya sebenarnya kamu tahu, tapi kamu memilih untuk pura-pura tak tahu dan tak mau tahu dengan perasaanku. Aku hanya menunggu sesuatu yang akhirnya aku tahu kamu tak pernah sadar aku sedang menunggu..


Dan sekarang kumohon kamu jangan berubah, tetaplah menjadi seseorang yang kukenal. Seseorang yang tak pernah menghargai sebuah kehadiran, seseorang yang tak mengenal arti kata perjuangan. Dan harus kukatakan ini padamu, baiknya ku harus melepaskan dirimu yang tak pernah bisa mengerti semua itu. Seharusnya tak kusimpan harapan yang akhirnya menyakitkan. Cobalah pahami dengan nurani, semoga kau mengerti keputusanku ini..


Karena aku hanyalah lelaki biasa, lelaki yang akan pergi jika sudah tak lagi dihargai. Keberadaanku selama ini hanya sia-sia. Menjadi yang selalu ada namun tak pernah kamu anggap ada. Menjadikanmu sebagai yang pertama namun ku tak pernah menjadi tokoh utama. Lalu apa arti kata-katamu dulu, menyuruhku bertahan jika akhirnya kamu sendiri yang mematahkan..


Jika kata-kata hanyalah sebuah kiasan yang tak memiliki makna. Bagaimana caranya kita bisa membedakan kejujuran dan kesungguhan yang tak bisa dilihat oleh mata? Namun setidaknya aku pernah melakukan dan membuktikan kejujuran dan kesungguhan itu untukmu. Meski tak pernah ternilai dan berharga dimatamu. Takkan pernah kusesali semua itu, karena dimataku kamu tetap menjadi seseorang yang kukenal, seseorang yang memilih pergi dari hidupku..


Dulu aku kira kita bisa wujudkan mimpi kita berdua, mimpi untuk bahagia bersama. Namun aku salah, ternyata hanya aku yang akan bahagia jika kita bersama. Maaf jika ku pernah egois dan memaksa kebahagiaanku sendiri, tanpa pernah memikirkan bahagiamu disini. Kini kurelakan dirimu pergi, temukan bahagia yang kamu cari. Jangan pernah kembali palingkan arahmu padaku, karena percayalah kupastikan ku tak lagi menunggu di belakangmu. Disana hanya ada kenangan yang terpenjara oleh waktu..


Sekarang mari kita bersama berjalan ke depan. Mari kita bersama saling melupakan. Walau tak sejalan dan tak juga berdampingan. Jangan pernah sesali sebuah kehilangan. Karena lelaki yang kamu sakiti dulu takkan pernah kembali menjadi dirinya yang dulu. Sesuatu yang tak berharga tetaplah menjadi sesuatu yang tak berharga untukmu. Jangan pernah berubah, tetaplah menjadi seseorang yang kukenal seperti itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..