Minggu, 13 September 2015

*..Sebuah Buku..*



"Haruskah aku menutup buku yang sebenarnya belum habis aku baca? Haruskah aku berhenti membaca buku yang sebenarnya sama sekali tak pernah aku mengerti isinya..?"


Aku lelah. Ya, seharusnya aku menjadikan lelah ini sebagai alasan. Alasanku untuk menutup dan berhenti membaca buku ini untuk selamanya. Ya, seharusnya aku berikan buku ini pada dia yang lebih mengerti dengan isinya..


Aku lelah untuk belajar sesuatu yang tak pernah aku pahami. Seperti cerita dalam buku ini. Semuanya rumit, penuh dengan kata dan bahasa yang tak ku mengerti. Dan hanya ada dua kata yang aku mengerti dari buku ini. 'Aku' dan 'Kamu'. Apakah dua kata itu saja tak cukup untuk ku bisa mengerti isi buku ini..?

Sudahlah, tak perlu perdebatkan seberapa bodohnya aku. Hingga dari sekian banyak kata hanya dua kata itu saja yang aku mengerti. Aku memang seperti ini. Pemahamanku dan pemahamanmu tentang sebuah cerita memang berbeda. Kamu yang memang dapat menilai cerita dalam buku itu indah atau tidak dengan cara membaca kata per katanya huruf per hurufnya. Sedangkan aku hanya butuh 'aku' dan 'kamu' untuk menilai setiap cerita yang aku baca. Karena akan terasa percuma indahnya sebuah cerita, jika tak ada 'aku' dan 'kamu' di dalamnya. Mengerti..?

Jadi kesimpulannya, apakah cerita dalam buku ini indah dan menarik? Tanpa ragu aku akan jawab, tentu saja. Karena aku menemukan dua kata itu di dalamnya. Hanya saja aku tak mengerti kata-kata lainnya, yang hampir saja membuat salah satu dari dua kata itu tak terlihat. Ya entah kenapa kata 'aku' di dalam buku ini terlihat lebih kecil dari kata-kata lainnya, kata-kata sepeti 'dia' atau 'mereka'. Begitu tak pentingnya kah peran 'aku' dalam cerita di buku ini..?

Terkadang kita butuh sebuah persamaan yang bisa mendeskripsikan kita untuk menyukai sesuatu. Seperti lagu-lagu yang kita sukai hanya karena bisa menggambarkan perasaan yang sedang kita rasakan. Seperti orang-orang yang kita sukai hanya karena bisa mengerti keadaan yang sedang kita hadapi. Lalu bagaimana cara kita menyukai sebuah buku yang sedang kita baca? Haruskah ceritanya sama dengan cerita kita di dunia nyata? Jika seperti itu untuk apa kita membacanya sampai akhir jika kita sudah tahu jalan ceritanya seperti apa..?

Dan harus aku akui, aku menyukai buku ini hanya karena ceritanya sama dengan ceritaku. 'Aku' dan 'Kamu' di dalam buku ini sama dengan kita, aku dan kamu di dunia nyata. Ketidakjelasan dalam cerita ini sama dengan ketidakjelasan hubungan kita. Dan kini aku telah sampai di sepertiga halaman akhir, hanya tinggal beberapa halaman lagi untukku menyelesaikan cerita dalam buku ini. Namun ada sesuatu yang mengganggu diriku, aku tak ingin mengetahui seperti apa akhir cerita dalam buku ini..

Aneh. Aku yang mengatakan bahwa buku ini menarik tapi tak ingin membaca buku ini sampai akhir. Sederhana saja, aku tak ingin akhir cerita dalam buku ini mempengaruhi akhir cerita kita di dunia nyata. Akhir yang bahagia hanya akan melambungkan harapku lebih tinggi dari yang seharusnya. Akhir yang tak bahagia hanya akan menjatuhkan mimpiku lebih cepat dari yang semestinya..

Untuk sementara akan kusimpan buku ini bersama tumpukan buku-buku lainnya yang tak pernah habis aku baca. Mengenai akhir cerita kita biar saja waktu yang akan menjelaskannya. Meski saat ini Semesta menyuruh waktu untuk tak adil padaku. Ia membuat waktu terasa cepat berlalu saat aku berada dekat denganmu, dan ia membuat waktu terasa lambat berjalan saat aku berada jauh darimu. Dan saat itu terjadi mungkin aku butuh buku lain untuk aku baca, sebagai cara mengusir rasa bosan yang tercipta saat menunggu hadirmu. 'Kamu' tokoh utama dalam ceritaku..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..