Selasa, 18 November 2014

*..Senja Biru..*


Senja biru. Entah kenapa ku melihat senja ditempat ini selalu berwarna biru. Senja itu harusnya berwarna jingga, bukan biru. Sering kali kukatakan hal itu pada Semesta sebagai pemiliknya. Dia hanya membalas nada protes dalam bicaraku dengan senyuman simpul tanpa aksara..



Aku disini memang bukan untuk yang pertama kali, karena telah banyak harapan yang kutanam di tempat ini. Namun ini pertama kalinya aku membiarkan diriku benar-benar terhanyut bersamanya, kehampaan. Semoga ini hanya sementara. Semoga ini yang terakhir. Semoga..

Senja berwarna biru. Aku tak pernah peduli dengan cara Semesta mempermainkan pandanganku di langit miliknya. Senja berwarna biru, awan berwarna hijau, gerimis berwarna merah muda. Terserah. Aku sudah tak peduli lagi. Karena kenyataannya semua itu tak pernah membawa pengaruh apa-apa pada penantianku di sini..

Senja berwarna biru. Aneh sekali. Tak begitu paham alasannya, namun aku suka ketika ku memandang Senja berwarna biru di sini. Seperti ada yang istimewa di tempat ini. Seperti ada yang misterius di dalam cerita ini. Seperti ada yang aneh, istimewa dan misterius diantara kita bertiga, aku, kamu, dan senja biruku..

Senja itu selalu cantik, warnanya yang terindah. Namun langit biru pudar di belakangnya seringkali lebih menarik bagi mataku. Biru seperti noda memar dan sakit yang luas menghiasi. Sedangkan senja malah jadi hilang keindahannya, jika dilihat dari pandangan yang lebih lebar. Senjaku berwarna biru. Keindahan di langit memarku yang sakit akibat selalu sedih dan kecewa, kau yang tak pernah menemukan aku yang selalu menantikan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya manusia biasa. Tak memiliki hal istimewa ataupun yang di istimewakan..